HUKUM DAN KRIMINAL

Sarasehan Ekonomi 2025, Presiden Prabowo Tegaskan Pentingnya Kemandirian Ekonomi Nasional

Presiden Prabowo Subianto membuka Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi nasional di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat membuka acara Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti kebijakan negara-negara besar yang menimbulkan gejolak ekonomi dunia dan berdampak pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Untuk itu, Presiden mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk kembali pada visi para pendiri bangsa, yaitu membangun kemandirian ekonomi dengan berdiri di atas kaki sendiri.

“Padahal sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita dari sejak dahulu dan termasuk saya bertahun-tahun saya sudah ingatkan, mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa strategi pembangunan nasional yang tengah dijalankan oleh pemerintahannya bertumpu pada swasembada pangan, energi, air, dan industrialisasi, dengan semangat keberpihakan pada rakyat. Presiden menambahkan bahwa seluruh strategi tersebut dirancang bukan sekadar slogan, melainkan berakar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

“Dasar-dasar pemerintah yang saya pimpin dasarnya adalah Pancasila dan UUD 1945. Bukan sebagai mantra, bukan sebagai slogan, bukan sebagai moto, sebagai dasar pemikiran,” ucap Presiden.

Menurut Presiden, ekonomi Pancasila adalah ekonomi yang berasaskan kekeluargaan dan keadilan sosial. Kepala Negara menegaskan bahwa ia menolak model ekonomi yang membiarkan rakyat kecil tertinggal.

“Perekonomian kita azasnya adalah kekeluargaan. Tidak boleh ada orang yang lapar di republik yang merdeka 80 tahun. Tidak boleh ada keluarga yang tinggal di bawah jembatan. Ini menusuk rasa keadilan,” imbuhnya.

Presiden pun mengajak seluruh pihak untuk tetap optimistis dan percaya pada kekuatan bangsa sendiri. “Saya bangga sekarang jadi Presiden Republik Indonesia. Kekayaan kita akan kita kuasai, akan kita kelola untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat,” tutur Presiden.

Sarasehan Ekonomi ini menjadi wadah strategis bagi pemerintah, dunia usaha, dan para ekonom untuk saling bertukar pandangan mengenai kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan arah kebijakan ke depan. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah menteri dan pimpinan lembaga memberikan paparan mengenai kondisi ekonomi nasional.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah para pimpinan lembaga negara, para menteri kabinet Merah Putih, para ekonom dan para analis pasar keuangan, serta para pemangku kepentingan. (BPMI Setpres)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button